Pengertian Siphonic

Apa itu siphonic system?

Efek siphonic pada kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada saat menguras aquarium. Selang akan terisi oleh air, saat salah satu ujungnya dimasukkan pada air di dalam aquarium, dan ujung pipa lain mengalirkan air ke pembuangan pada ketinggian yang lebih rendah. 

Siphonic pada sistem pemipaan air hujan.

Sesuai prinsip diatas, sistem siphonic selanjutnya dikembangkan sebagai sistem pemipaan air hujan. Roof outlet dan jalur pipa didesain mengikuti perhitungan, kode dan standard khusus sehingga bisa bekerja secara aman dan bekerja sebagai sistem siphonic yang handal.

Perbandingan Sistem Air Hujan Gravity & Siphonic

Sebuah sistem pemipaan air hujan yang dipasang dengan baik adalah salah satu hal yang sangat penting pada sebuah bangunan. Terdapat dua jenis pemipaan air hujan yang tersedia di lapangan yaitu sistem gravitasi (konvensional) and system siphonic.

01

Sistem Air Hujan Konvensional (Sistem Gravitasi)

Sistem air hujan gravitasi mengalirkan air dari atap, turun melalui talang, outlet dan downpipe. Salah satu kelemahan sistem ini adalah terbentuknya vortex lubang udara, yang akan menarik udara kedalam pipa dan secara signifikan mengurangi kapasitas pipa hingga 2/3 akibat volume udara yang besar.

02

Sistem Air Hujan Siphonic

Sistem pipa air hujan siphonic berbeda dengan sistem gravitasi dalam dua hal utama. Pertama, roof outlet didesain secara khusus untuk menghalangi udara masuk ke dalam pipa. Kedua pipa air hujan didesain supaya terisi penuh air (full bored) saat mengalirkan air dari talang ke dalam pipa. Proses “priming” yang diperlukan untuk menghasilkan sistem siphonic bekerja, menghasilkan air dialirkan secara lebih cepat dan deras, sehingga mengalirkan air di talang lebih cepat dibandingkan sistem siphonic.

Keunggulan Sistem Siphonic

  1. Akibat pipa terisi penuh air (full bore), kecepatan aliran dalam pipa sangat tinggi dan menghasilkan debit aliran yang tinggi pula jika dibandingkan dengan sistem gravity.
  2. Talang menjadi lebih kecil, biaya talang lebih rendah. De-materialisasi talang dan support secara signifikan berdampak pada pengurangan emisi karbon.
  3. Ukuran pipa 1/3 dari pipa konvensional. Mengurangi pemakaian bahan pipa hingga 80%. De-materialisasi pipa da fitting mengurangi emisi karbon hingga 80%.
  4. Ketinggian air di atap atau talang lebih rendah pada saat curah hujan puncak (storm).
  5. Pipa horizontal tanpa kemiringan (zero gradient).
  6. Dengan desain yang tepat, drainase gedung dapat dikurangi sehingga lebih hemat biaya. Tidak ada drainase di dalam gedung. De-materialisasi material beton secara signifikan berdampak pada pengurangan emisi karbon.
  7. Penetrasi lubang pada talang lebih sedikit, mengurangi resiko kebocoran.
  8. Down pipe lebih sedikit sehingga penetrasi pada dinding dapat dikurangi, secara arsitektur lebih elegan.
  9. Total penghematan biaya hingga 30%.
Siphonic System
Gravity System